Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Saksi ahli dipanggil Pansus Angket Century untuk dimintai keterangan tambahan. Namun Partai Demokrat justru membantah keterangan saksi ahli.
"Yang menjadi pertanyaan Pansus adalah dana bailout yang membengkak menjadi Rp 6,7 triliun, Rp 632 miliar yang diketahui Menkeu setelah dikucurkan LPS menjadi Rp 6,7 triliun. Apa yang mempengaruhi hanya dalam beberapa hari," kata salah satu saksi ahli yang dipanggil, Kwik Kian Gie dalam rapat Pansus Angket Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2010) malam.
Agaknya apa yang disampaikan Kwik tidak memuaskan anggota Pansus dari FPD Ichsanul Khosasi.
"Interupsi ketua. Pernyataan soal pemerintah adalah asumsi pribadi Pak Kwik, sekali lagi apa yang disampaikan Pak Kwik adalah asumsi pribadi," kata Ichsan menyela apa yang disampaikan Kwik.
Mendengar apa yang disampaikannya interupsi, Kwik pun tetap tenang. Kwik membuka bantahan pihak mana pun.
"Sangat ingin mengakui sepenuhnya bahwa yang saya sampaikan adalah bisa dipatahkan dan saya menunggu itu," kata Kwik sambil tersenyum.
Kwik pun melanjutkan penjelasan. Kali ini Kwik menarik logika Antaboga ke Century.
"Mestinya kalau ada sekomplotan yang ditipu begitu semua orang marah, itulah karena Antaboga sangat kecil itu tidak sistemik," papar Kwik.
Anggota Pansus Angket Century dari Fraksi Partai Hanura, Akbar Faisal pun membela Kwik. Akbar ingin Kwik memberi penjelasan seluas-luasnya.
"Jangan kita kerangkeng apa yang menjadi cara berpikirnya agar kita mendapat
penjelasan sejelas-jelasnya," tutupnya.
(van/anw)
No comments:
Post a Comment