Rabu, 22 Juli 2009 | 11:44 WIB | Posts by: adm
KUALA LUMPUR | SURYA.CO.ID — Kepolisian Malaysia memeriksa tiga pendukung kelompok militan paling dicari di kawasan Asia Tenggara. Pemeriksaan itu merupakan bagian dari penyelidikan pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta pekan lalu. Demikian dikatakan oleh seorang menteri di Kuala Lumpur, Selasa (21/7).
Intelijen polisi telah menyatakan bahwa Noordin Mohammad Top, seorang warga Malaysia, tidak berada di dalam negeri, tetapi polisi memantau para pendukungnya. Hal itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein.
”Kami selalu mengawasi mereka. Sebenarnya, kami menangkap tiga di antara mereka sebelum ada bom di Jakarta. Mereka membantu kami mengadakan penyelidikan,” ujar menteri.
Ketiga orang itu semuanya warga Malaysia dan dicurigai sebagai anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI). Pada 25 Juni polisi mengatakan telah menangkap tiga orang yang dicurigai sebagai anggota JI di Negara Bagian Johor.
Pemerintah Indonesia tengah mencari Noordin yang memiliki hubungan dengan empat penyerangan sebelumnya di Indonesia sejak tahun 2002. Noordin memimpin cabang JI, Tanzim Qaidat al-Jihad. Organisasi ini sering disebut sebagai Al Qaeda di kepulauan Melayu. Tujuannya adalah membentuk negara Muslim di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Filipina.
Hishammuddin menyatakan belum ada petunjuk yang nyata bahwa Noordin berada di balik dua bom bunuh diri di Jakarta.
”Terorisme merupakan jaringan orang. Kami bekerja sama dengan baik dengan intelijen dari Indonesia. Beberapa orang kami sudah berada di sana. Kami akan melakukan kerja sama penuh,” katanya.
Indonesia mengatakan, materi bom yang didapatkan dari kedua hotel ”identik” dengan materi yang digunakan oleh JI pada penyerangan sebelumnya. Polisi juga tengah berupaya menelusuri sumber-sumber keuangan jaringan itu untuk mencari hubungannya dengan pengeboman tersebut. ap/kompas/joe